Laporan Redaksi
Blora, PANI News.- Pokdarwis Mbah Ndoro Balun Pelatihan Pemandu Wisata dan Pengelola Desa Wisata Tahun 2025 diselenggarakan di Gedung C Dinas Pendidikan Kabupaten Blora pada 25/4/2025.
Suryono (Tengah)
Sekretaris
Pokdarwis MBAH NDORO BALUN
Kurang lebih sekitar 80 orang peserta yang hadir, dengan pemateri 1. Ketua DPD HPI Jawa Tengah dan pemateri 2. Eva Monalisa S.I Kom Anggota DPR RI, serta saat pembukaan di hadiri dari Kementrian Pariwisata Republik Indonesia, Ari Setyo Nugroho, Analisis Kebijakan Ahli Muda, sedangkan dari Pemerintah Kabupaten Blora, terlihat hadir Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata, Iwan Setyarso.
Acara dimulai pada pukul 08.00 – 09.00 untuk registrasi, kemudian pembukaan pukul 09.00 – 09.05, di lanjutkan penampilan pembuka dengan pentas tari khas daerah dari jam 09.05 – 09.20, setelah pentas selesai, pada pukul 09.20 – 09.25 menyanyikan lagu Indonesia Raya, setelah selesai pada pukul 09.25 – 09.30 Doa, 09.30 – 09.45 Sambutan Kepala DINPORABUDPAR, 09.45 – 10.00, Sambutan dari Kementrian Pariwisata, 10.00 – 10.20, Sambutan dan Pembukaan Pelatihan Pemandu Wisata dan Pengelolaan Desa Wisata disampaikan Anggota Komisi VII DPR RI, 10.20 – 10.30, Penyampaian Cinderamata dan Foto Bersama, kemudian pukul 10.30 – 11.30 Penyampaian Sesi Paparan Narasumber yang disampaikan dari DPD HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Jawa Tengah.
Ketua DPD HPI Jawa Tengah, Restu Blangkon, yang diwakilkanVera Damayanti, menjelaskan begitu banyak tentang Kepariwisataan, seperti Pengelolaan Sampah Pada Industri Pariwisata dalam mendukung Pariwisata Berkelanjutan di Kabupaten Blora. Seperti yang dikatakan salah satu peserta dari Pokdarwis Mbah Ndoro Balun yang bernama Suryono, kepada media mengatakan, “Alhamdulillah saya bisa ikut serta dalam Pelatihan Pemandu Wisata dan Pengelolaan Desa Wisata yang diselenggarakan dan dilaksanakan di Gedung Aula C Dinas Pendidikan Kabupaten Blora pada 25/4/2025.
Dari yang saya dengar saat pemaparan yang disampaikan ibu Vera, sangatlah menjadi tambahan ilmu yang menurut saya sangat berharga, khususnya tentang pemandu wisata dan pengelolaan desa wisata, serta tentang perhatian besar terhadap sampah.
Dari yang saya ingat tentang pemaparan pemandu wisata, adalah, bagaimana kita harus bias melayani seorang tamu wisata, dan melihat bahwa setiap tamu wisata itu harus dibedakan tentang jenis kelaminnya, karena untuk membuat nyaman tamu wisata laki laki dan perempuan itu keinginannya berbeda, begitu juga faktor usia, juga tidak sama hobinya, sebagai contoh jika kita menjadi pemandu wisata laki laki, jelas akan lebih senang jika diantar ketempat yang penuh tantangan, berbeda dengan tamu wanita, tentunya akan lebih senang jika diantar ke tempat yang penuh dengan ketenangan, dan masih banyak lagi, namun seingat saya hanya itu.
Tentang pengelolaan desa wisata, tentang hal tersebut, kita juga harus tahu apa potensi daya tarik wisata yang sudah ada, contohnya, jika adanya wisata alam, ya kita harus membangun wisata tambahan, buatan seperti wisata alam dipegunungan, kita bisa membangun wisata tambahan seperti wisata agro, wisata kuliner dan lain sebagainya yang bisa menarik calon pengunjung, dan yang paling, untuk publikasinya, gunakan medsos, karena selain murah biayanya, juga lebih cepat penyampaiannya.
Kemudian Tentang Sampah, dalam pemaparannya ibu Vera, menjelaskan pentingnya perhatian kepada sampah, sebagai contoh katanya ada disalah satu destinasi wisata yang apabila pengunjung masuk, langsung diberikan 1 kantong plastik khusus untuk pembuangan sampah pengunjung tersebut”. Tulisnya melalui pesan whatsapp.
