Jurnalis : Suparmin
Blora, PANI News.- Pentas Wayang Krucil Blora di Sedekah Bumi Sendang Sugih Waras Dukuh Jeruk, Desa Cabean, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jumat Wage, 26/07/2024.
Dalam kegiatan sedekah bumi yang diadakan di sendang sugih waras dukuh jeruk berbatasan dengan dukuh garas, Desa Cabean, Kepala Desa, Kismiati sambil memegang wayang krucil, dan warganya tampak hadir disekeliling pendopo sendang sugih waras, mengatakan, "Alhamdulillah para warga dukuh jeruk dan dukuh garas khususnya, di hari Jum'at ini kita bisa melaksanakan sedekah bumi di Sendang sugih waras dengan keadaan sehat wal Afiat.
Sedekah bumi ini yang diadakan setahun sekali habis panen raya. Perlu kita uri-uri dan perlu kita jaga kelestarian leluhur kita atau tinggalan nenek moyang kita yang sudah tiada di jaman dulu. Supaya kita dijauhkan dari segala balak penyakit. Dan semoga yang kuasa memberikan kita semua dengan badan sehat, kuat, murah sandang, pangan, papan.
Dikegiatan sedekah ini juga ada hiburan kesenian wayang krucil, Siang pukul 13:00 wib disendang sugih waras dan malam harinya di Balai Desa Cabean.
Dengan dalang Ki Sarwo Sentono dari Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora. Dengan Lakon Pedang Kangkam Pamor Kencono.
Adapun Sinopsis ceritanya “Pedang Kangkam Pamor Kencana” adalah sebagai berikut. Negara Koparman akan melengkapi pusaka sebagai lambang kejayaannya yaitu Pedang Kangkam Pamor Kencana.
Untuk mewujudkan upaya tersebut maka diutuslah Umarmaya dan Umarmadi. Sesampainya di Nusa Rukmi, Umarmaya menggunakan akal bulusnya, namun hal tersebut diketahui oleh Patih Rasa Tali sehingga pada akhirnya usaha Umarmaya tersebut gagal. Kemudian datanglah Gangga mina dan Gangga pati, yang ingin mencari ayahanda Raden Imam Suwangsa. Kedua pemuda tersebut dimanfaatkan oleh Umar maya. Dan akan ditanggung dapat bertemu dengan Iman Suwangsa.
Berangkatlah Gangga Mina dan Gangga Pati, dan setelah bertemu dengan Tali Rasa dan Rasa Tali akhirnya keduanya jatuh cinta dan pedang diserahkan kepada kedua pemuda tersebut. Akhirnya Gangga Pati dijadikan Raja di Nusa Rukmi dan Gangga Mina dijadikan Patih. Dengan demikian terjadilah perdamaian. Ucapnya